Tak Mau Ketinggalan Gubernur Datang Juga Memberikan Bantuan Korban Banjir Wajo 1,4 M

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter

BERITAWAJO.ID – Kondisi banjir yang melanda Kabupaten Wajo disaksikan langsung Gubernur Sulsel, H. Nurdin Abdullah dalam kunjungan kerjanya, Rabu (22/7/2020).

Gubernur Sulsel menyambangi sejumlah wilayah di Kecamatan Tempe dengan didampingi oleh Bupati Wajo, H. Amran Mahmud dan Ketua DPRD Wajo, H. A. Alauddin Palaguna serta segenap anggota DPRD Kab. Wajo dan pimpinan OPD.

Kelurahan Watalippue menjadi titik awal kunjungan orang nomor satu di Sulawesi Selatan tersebut. Lalu, dengan menggunakan sejumlah perahu kunjungan tersebut dilanjutkan dengan menyusuri wilayah Keluarahan Laelo, Salomenraleng, dan Wiringpalennae.

Dalam kunjungan tersebut, H. Nurdin Abdullah menyempatkan diri berinteraksi dengan warga yang terdampak banjir, baik yang masih bertahan di kediaman masing-masing maupun yang terpaksa harus mengungsi, seperti warga Kelurahan Siengkang yang mengungsi di Masjid Raya Ummul Quraa Sengkang.
Link Video Part 2 :  https://www.youtube.com/watch?v=XTyo7kDP64o

Dalam wawancara dengan Bapak Gubernur Sulsel, Gubernur memberikan support Bapak Bupati dan seluruh pemerintah daerah serta seluruh masyarakat karena Wajo ini mempunyai waduk kita bernama Danau Tempe.

Danau tempe adalah sumber lima daerah aliran sungai dan pintu keluarnya hanya satu jadi ini rutin terus terjadi, katanya.

Upaya kita ke depan kita adalah daerah-daerah tangkapan air harus benar-benar dijaga. Alih fungsi lahan harus dihentikan supaya masyarakat tidak mengalami hal ini secara rutin tiap tahun.

Tahun ini cukup ekstrem karena sekarang 2 bulan air belum surut, kita bias lihat sawah semua tergenang, rumah-rumah tergenang makanya di beberapa pengungsian yang disediakan Bapak Bupati.

Kami datang untuk memberikan support kita berikan dana tanggap darurat dulu agar lebih leluasa menyiapkan berbagai kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Kita akan membicarakan lagi soal rekonstruksi rumah yang hanyut berapa dan kebutuhan masyarakat apa? Hari ini kami memberikan 1,4 milyar untuk tanggap darurat dengan pengadaan beras, sembako dari donasi teman-teman di Makassar.

Jalan poros cempa yang menyengsarakan warga untuk dilewati dan kapan diperbaiki, Karena Fenomena alam maka perlu dirubah desain dan tidak bisa lagi membuat jalan yang sama, mungkin akan dibuat jembatan layang supaya setiap tahun tidak ada lagi penurunan.

Upaya revitalisasi pengerukan untuk membuat pulau-pulau, jadi pengerukan ini harus dilakukan sementara, kalau kita lihat produksi sedimen dari beberapa daerah aliran sungai termasuk sungai walenae itu lebih kencang dari pada upaya pengerukan yang kita lakukan maka harus upaya lain lagi.

Di atas hulu ini harus dijaga supaya produksi sedimen tidak terlalu besar itu yang membebani kapasitas Danau Tempe. Danau Tempe semakin kecil dan semakin dangkal sementara air yang masuk ke danau tempe ini bukan semakin mengecil malah semakin membesar juga.

Jadi saya kira kita harus bersama-sama, karena Danau Tempe ini bagaimanapun dulu luas sekali. Dengan pendangkalan ini akibat sedimen yang membuat hari ini kita bisa lihat sawah menjadi danau, rumah-rumah juga ikut tenggelam, makanya tadi ada teman-teman dari balai juga, kita harus merekonstruksi ulang bagaimana Danau Tempe ini bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi susah. Jadi inilah yang kita coba desain, tutupnya.(Adv. Humas Pemda Wajo)

Editor : Edi Prekendes

Print Friendly, PDF & Email

Related Posts