BERITAWAJO.ID – Seperti umumnya dialami sejumlah desa dan kelurahan lain di Povinsi Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Wajo, ketersediaan infrastruktur di dapil lima belum memadai. Bertahun-tahun lamanya, warga tersebut merindukan peningkatan infrastruktur, terutama jalan desa dan sarana kelistrikan untuk setiap jalur persawahan. Sayangnya, segumpal harapan itu masih sebatas mimpi. Sekarang, saatnya mereka menagih janji bupati.
Demikian beberapa poin penting diungkap anggota DPRD Kabupaten Wajo Sulfiah saat bertatap muka dan berdialog terbuka dengan warga Kecamatan Takkalalla dan Kecamatan Bola dalam kegiatan reses seusai sidang paripurna belum lama ini. Kelurahan Bocco Kecamatan Takkalalla dan Desa Bola Kecamatan Bola dua basis konstituen yang menjadi daerah pemilihan Sulfiah di Wajo. Cukup banyak hal yang berkesan baginya selama mengunjungi kelurahan itu. Hari Rabu 19 Agustus 2020
“Kesan saya yang pertama, sangat menyayangkan kondisi jalan desa yang memprihatinkan. Karena kondisi jalannya seperti 10 tahun lalu. Sampai sekarang masih begitu-begitu saja,” ujarnya
Dalam reses di Dusun Jampu jampue, pekan ketiga Agustus, diamini warga setempat. Mengungkap saripati dari keluhan warga, Sulfiah pun menyatakan bahwa sebenarnya masyarakat setempat sudah jenuh menagih janji bupati Wajo.
Masyarakat lebih bersikap pesimis dengan janji-janji bupati dalam hal peningkatan infrastruktur. “Kami sudah biasa mengikuti kegiatan pemerintah daerah, antara lain musrenbang dan juga pertemuan-pertemuan lain yang membahas tentang pembangunan, tapi ternyata sampai saat ini nihil hasil. Tetap tidak ada perubahan. Jadi, kami akhirnya bosan dengan setiap pertemuan karena hanya janji-janji saja,” ungkap salah satu warga.
Warga pun berharap legislator muda ini nantinya mampu menjembatani permasalahan terbatasnya infrastruktur. Dengan kepemimpinan Bupati Wajo sekarang ini sesuai janjinya, yaitu pengaspalan jalan sepanjang 1.000 kilometer Warga kemudian menaruh harapan besar agar sebagai anggota DPRD Wajo yang peka terhadap hal ini dapat memediasi keluhan dan kebutuhan warga kepada bupati. Dengan demikian, diharapkan peningkatan infrastruktur jalan dan pengadaan listrik dapat terealisasi.
“Sekitar 89 persen warga Bocco sangat berharap peningkatan infrastruktur jalan,” jelas Sulfiah. Dia juga mengungkap, menyimak kondisi jalan di kelurahan itu, antusisme masyarakat terhadap pertanian luar biasa. Tak hanya jalan, ulasnya, warga pun sangat membutuhkan pengadaan sarana kelistrikan. Disebabkan tidak adanya aliran listrik di setiap jalur persawahan, warga bahkan rela berkorban dana puluhan juta rupiah untuk menyambung kabel ke masing-masing jalurnya.
“Kami sangat mengharapkan kepedulian Pemkab Wajo untuk membantu pengadaan listrik di jalur persawahan sekaligus sebagai efisiensi agar kami lebih menghemat biaya pengeboran sawah,” kata warga setempat. Masyarakat secara khusus juga membutuhkan pengadaan trafo yang bisa menunjang kebutuhan kelistrikan. Sebab di area persawahan, ketersediaan air cukup memadai.
“Kalau ini yang pemerintah fokuskan dan jika terpenuhi, maka pendapatan warga praktis akan meningkat,” ujar Sulfiah. Dia menambahkan, tak kalah pentingnya, yakni menyangkut keamanan pengguna jalan yang melewati tiang listrik yang sementara ini masih tiang bambu. Dikuatirkan jika ada sapi atau kerbau melintas bakal terjadi korsleting (hubungan singkat).
Penulis : Mashadi
Editor : Edi Prekendes