Kondisi Bendungan Awo Memprihatinkan, Elfrianto Kevin : Tinjau Lokasi Bendungan

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter

BERITAWAJO.ID – Pembangunan Bendung Awo tidak terlepas dari program Repelita pada masa Orde Baru. Bendung Awo yang dibangun pada tahun 1992-1994 dan diresmikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia yakni Soeharto. Kemudian dalam perkembangannya setelah berfungsinya Awo I (1994), Awo II (1998) dan Awo III (2000) telah mengairi 5.250 ha lahan yang terdiri dari lahan potensial dan lahan produktif (sawah) hingga tahun 2015 areal pelayanan Irigasi Awo lebih dari 4000 ha lahan persawahan yang berada didua kecamatan yakni Keera dan Pitumpanua.

Keberadaan Bendung Awo membawa dampak bagi masyarakat yang telah menggunakan air irigasi tersebut. Dampak palingan dirasakan masyarakat yakni meningkatnya aspek ekonomi karena pertanian dilaksanakan dua kali dalam setahun, yang tentunya meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Baca Juga : Serap Aspirasi, Elfrianto Kevin Reses di Kelurahan Siwa Kecamatan Pitumpanua

Namun kondisi Bendung Awo saat ini yang mengalami pendangkalan karena sedimen, padahal tahun lalu ada kegiatan pengerutan sedimen.

Sedimen atau pengendapan material yang ada dalam bendung ini akibat kerusakan lingkungan dan erosi yang terjadi di daerah aliran sungai (DAS), sehingga mengakibatkan pendangkalan di daerah bendung.

Hal ini pun menjadi perhatian dari Anggota DPRD Wajo Elfrianto saat datang melihat langsung kondisi bendungan, Jumat 21/08/2020.

Menurutnya, ini sangat berpengaruh terhadap kinerja dan fungsi bendung, Agar kinerja dan fungsi bendung Awo ini bisa lebih baik maka dibutuhkan kegiatan dan pengadaan diantaranya,
1. Pembangunan Waduk dihulu yg memiliki fungsi menyimpan air dan menahan sedimen.
2. Reboisasi di hulu.
3. Pembuatan pintu penguras di sebelah kiri agar sedimen bisa terbawa arus
4. Pompa penyedot sedimen 2 unit.
5. Alat Berat Ekskavator untuk menggali sedimen setiap pengurasan bendung dll.
6. Sejak tahun 1994 bendung Awo beroperasi sudah perlu diadakan rehabilitasi total.
7. Dibutuhkan kendaraan operasional untuk petugas bendung agar pelayanan dan kinerja bisa lebih baik.

Semoga dapat perhatian dan bisa terwujud, tutupnya.(AH)

Editor : Edi Prekendes

Print Friendly, PDF & Email

Related Posts