BERITAWAJO.ID – Salah satu amalan terbaik adalah Sedekah Jariyah pada penghafal Al-qur’an. Kabupaten Wajo yang terkenal dengan nama “Kota Santri” memang layak diberikan. Pemeberian nama itu tidak serta merta diberikan tanpa alasan.
Program pemerintah yang menghidupkan Tahfidz di berbagai kecamatan sebagai bukti keseriusan pemerintah untuk menjadikan kabupaten yang Rahmatan Lil Alamin.
Pondok Tahfidz Alif Tzamar Riyadhul Jannah di desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo yang saat ini sedang memulai pembangunan Mushalla untuk para Hafidz Qur-an dengan ukuran 15 Meter x 10 Meter.
Pondok tahfidz ini memiliki payung hukum di yayasan Nurul As’adiyah Callaccu bersama kepemimpinan Almukarram Drs. H.M. Yusuf Rasaq, M.Pd.
Program pada pondok Tahfidz Alif Tzamar Riyadhul Jannah memiliki keunggulan dan sistem pembelajaran tersendiri, tiga program yang dimiliki pondok yang berada di assorajang diantaranya program Inti, Program Unggulan dan Program Tambahan. Dalam program- program itu, para Hafidz mendapatkan pembelajaran berbeda-beda.
Program unggulan meliputi Tasmi’ Hafalan, Tahsin, Tilawah, Hafalan Hadits dan DOA Harian, Baca Barazanji, bahasa Arab, keislaman keimanan, akhlaq dan Latihan Ceramah.
Program tambahan meliputi Uji hafalan, Lomba Antar Santri, Kwsehatan dan Rilhlah Kauniyah. Untuk program Inti tentu saja menghafal Al-qur’an 30 juz (1 tahun)
Maka dari itu, untuk merealisasikan dan melancarkan program tersebut, Drs. KH. Riyadi Hamdah, M. HI. sebagai pimpinan pondok Tahfidz Qur’an menantikan uluran tangan para pencinta al-qur’an dan darmawan untuk berzakat, berinfaq,dan bersadaqah agar menjadi amal Jariyah.
Hasil dari uluran tangan para Darmawan bukan hanya digunakan untuk pembangunan Musholla, melainkan untuk biaya Operasional para hafidz Quran tersebut.
“Kami menantikan uluran tangan Saudara untuk program pembangunan Musholla dan asrama serta biaya Operasional para Hafidz” tutup ulama kabupaten Wajo tersebut.(Red)
Editor : Edi Prekendes