BERITAWAJO.ID, TANASITOLO – Kabupaten Wajo merupakan wilayah yang berpotensi untuk pengembangan peternakan. Apalagi sekarang ini berkembangnya ternak ayam segala jenis seperti Ras, Ayam potong bahkan Ayam kampung sekalipun.
Perkembangan peternakan tidak sejalan dengan teknologi yang memadai, terlihat pada Desa Tonralipue, Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo yang membuat keresahan di Masyarakat karena kandang ayam (BumDes) akan peningkatan populasi lalat di pemukiman warga Desa Tonralipue.
BumDes tersebut awal berdirinya pada Tahun 2016/2017. Setelah sekian lama berdirinya ternyata warga baru mengetahui bahwa kandang ayam yang berada di Jl. Kelapa Sawit itu bukan hanya milik BumDes, ada beberapa kandang disana yang berdiri sebagai milik kepala Desa dan salah satu Warga.
“Di sana ternyata ada 3 pemilik yaitu BumDes, Kepala Desa, dan salah satu Warga” ucapnya
Warga yang tidak ingin disebut namanya juga mempertanyakan izin dari BumDes tersebut karena penghasilan BumDes juga tidak Transparansi kepada masyarakat yang berakibat pengelolaan dana BumDes bisa terjadi penyelewengan.
Kini dampak dari kandang-kandang ayam tersebut membuat populasi lalat semakin besar. Hinggapan lalat di pemukiman warga akan mengganggu kesehatan warga desa karena penyakit yang dibawa oleh lalat yang hinggap di makanan.
“Keresehan masyarakat ini telah berulang kalo dibicarakan secara kekeluargaan kepada pihak pemerintah akan tetapi kurang tindak lanjutnya” kata salah satu masyarakat yang dihubungi melalui WhatsApp.
Lebih lanjut, Kepala Desa Tonralipue Saharuddin Tahang mengonfirmasi persoalan keresahan warga, beliau menyebut bahwa pemilik kandang siap membantu untuk penanganan puluhan ribu lalat yang menyerang di Desa Tonrilipue.
“Komunikasi dengan pemilik kandang sudah dilaksanakan dan responnya baik ji, mau bantu penanganan persoalan lalat” tutup kades Tonrilipue Saharuddin Tahang.
Penulis : As’ad
Editor : Edi Prekendes