.jpg)
Potensi Usaha Tani Nanas Di Desa Pallippu Menjanjikan, Namun Produksi Berkurang
BERITAWAJO.ID, TANASITOLO – Kepala Desa Pallippu, Abdul Rafiq mengatakan, Desa Pallippu memiliki luas wilayah 10,9 Km2 dengan kawasan lahan perkebunan sebesar 188 ha dan persawahan sebesar 20 Ha. Sementara kawasan pertanaman nanas saat ini sekitar 30 – 40 Ha. Memiliki ketinggian daratan 105 m dpl menjadikan Desa Pallippu memenuhi syarat dalam pertumbuhan optimum pertanaman nanas.
Baca Juga : Potensi Usaha Tani Nanas di Desa Pallippu Menjanjikan
“Program pemerintah desa dalam mengembalikan daya tarik masyarakat untuk kembali bercocok tanam nanas yaitu dengan memberikan bantuan dalam pengembangan budidaya nanas. Pada tahun 2021, pemerintah desa memberikan anggaran bantuan berupa 13.000 bibit nanas, 40 jaring/roll, serta 1.400 pot ban bekas mobil sebagai wadah tanaman nanas sebagai tanaman hias. Sementara tahun ini, kami menganggarkan kembali bantuan berupa bibit nanas sebanyak 10.000 bibit,” Ujar Akhmadi Latif, Sekretaris Desa.
Abdul Hamid, seorang petani nanas di Desa Pallippu mengakui budidaya nanas sebenarnya lebih menguntungkan dibandingkan tanaman perkebunan lainnya di desa ini. Sebagai contoh pendapatan petani kakao di desa Pallippu maksimal berkisar 9 – 12 juta/tahun. Sedangkan ia sebagai petani nanas kadang menghasilkan 100 – 120 juta/tahun untuk luasan 1 ha.
Dalam luasan 1 ha, petani biasa menanam 7.000 bibit untuk penanaman pertama kali di lahan tersebut dengan jarak tanam 100 x 120 cm dan untuk penanaman selanjutnya bisa ditanam 8.000 bibit. Sementara jika kondisi tanah cukup subur maka lahan untuk 1 ha bisa ditanami 12.000 bibit nanas. Panen bisa dilakukan ketika nanas sudah berumur 14 – 16 bulan.
Perkembangan harga pasar untuk komoditi nanas saat ini cukup menjanjikan, dibanrol mulai dari harga Rp 25.000 per buah saat musim panen raya. Jika diluar panen raya harganya bisa mencapai Rp 50.000 per buah. Analisis biaya usaha tani komodi nanas juga terbilang sangat menguntungkan dengan nilai R/C ratio untuk usaha tani nanas saat ini lebih dari 1 (observasi analisis biaya usaha tani nanas dengan narasumber Abdul Halim),”Ujar Irwansyah, Analis Pasar Hasil Pertanian.
Penulis : Irwansyah
Editor : Edi Prekendes
