.jpg)
BERITAWAJO.ID, SENGKANG – Aksi serentak 11 april 2022 sebagai simbol perlawanan bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia atas keadaan negara saat ini. Kebijakan-kebijakan pemerintah tidak lagi dalam dalih mensejahtrahkan rakyat, melainkan menjadi beban atas masyarakat sendiri.
Beberapa daerah yang turun ke jalan menyuarakan dan menyampaikan aspisari antara lain adalah Kabupaten Wajo. Pada aksi ini, Himpunan Mahasiswa Islam MPO yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kabupaten Wajo turut serta mengambil sikap.
Baca Juga : Aksi Mahasiswa Demo di Gedung DPRD Wajo Bakar Ban dan Saling Dorong dengan Petugas
Ismail Usman sebagai Koordinator lapangan dari HMI MPO menyampaikan dalam orasinya bahwa kegiatan hari ini adalah panggilan hati nurani atas adanya kebijakan pemerintah tidak lagi berpihak kepada masyarakat.
Ia menuturkan, bagaimana bisa pemulihan ekonomi bisa tercapai jika harga BBM dinaikkan. Sementara pada umumnya masyarakat melakukan aktivitas dengan kendaraan dan mesin. Dimana kita pahami bahwa semua itu menggunakan bahan bakar.
Lebih lanjut, Ismail menyampaikan kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% akan berpengaruh pada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik untuk nonsubsidi, serta penyesuaian harga liquefied petroleum gas (LPG) nonsubsidi untuk kesekian kalinya. Maka hal tersebut akan sangat berdampak pada masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
Ahmad Mulyadi, Ketua Umum HMI MPO Cabang Wajo dalam orasinya juga menegaskan, menolak mengenai isu presiden tiga periode dan penundaan pemilu 2024. Presiden tiga priode adalah bentuk penghiatan terhadap konstitusi.
Untuk diketahui, adapun pernyataan sikap dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kabupaten Wajo adalah:
Menolak presiden tiga periode
Menolak penundaan pemilu 2024
Menolak kenaikan BBM
Menolak kenaikan PPN
Stabilkan harga sembako.(Red)
Editor : Edi Prekendes
