Mitos Manusia Kembar Buaya

💥 Mitos manusia kembar buaya amat populer dalam masyarakat suatu daerah(tdk usah sebut nama daerahnya) dan berlaku secara turun temurun.Secara wujud,mitos ini bisa dibuktikan dengan adanya seekor buaya jinak di rumah seseorang yang dipercaya punya anak kembar buaya. Dulu, sayapun mempercayainya, membuatkan tempat tinggal,mendatangi tempatnya di sungai dan selalu memberinya sesajen setiap tahun. Tetapi penyakit yang membuatku ragu yang kata dukun,bahwa saya sakit karena ditendang oleh buaya kembaran leluhurku. Akhirnya, saya meneliti kebenarannya secara ilmu pengetahuan dan secara agama.

💥 Berikut, beberapa catatan hasil penelitian kami yang sempat membuatku agak gentar karena terjadi sedikit insiden di tengah malam saat penelitian, tapi akhirnya membuatku yakin bahwa ada jin syaitan yang bermain di balik mitos ini sehingga meneruskan penelitian dan mengungkap tipu daya syaitan ini.

1. 💢Secara ilmu pengetahuan, kromoson/gen manusia dengan kromoson buaya berbeda, maka mustahil akan terjadi pembuahan di rahim wanita antara sperma buaya dengan sel telur manusia. Mustahil dalam rahim wanita ada benih buaya yang berkembang menjadi besar.

2. 💢Secara reproduksi, manusia dan buaya berbeda. Buaya berkembangbiak dengan bertelur,sedangkan manusia berkembangbiak dengan beranak. Kalau seumpama seekor buaya lahir dari perut seorang wanita maka tentu wanita itu akan mengeluarkan pecahan kulit telur buaya itu.

3. 💢Secara agama, seekor buaya yang lahir dari rahim manusia itu bertentangan dengan hukum Allah, bahwa Allah telah menciptakan makhluk dengan pasangan sejenisnya (simak QS.An Nisaa:1, QS.An Nahl:72) dan dari pasangan yang sejenis lahirlah keturunan. Pasangan manusia adalah manusia dan melahirkan manusia, pasangan buaya adalah buaya dan melahirkan telur dan dari telur keluarlah buaya.

4.💢 Dari proses munculnya seekor buaya,yaitu selamanya:

a.🖊️ Muncul setelah manusia lahir,jadi tidak muncul sebelum manusia lahir,tidak pernah ada manusia yang melahirkan seekor buaya saja,atau keduanya buaya.

b. ✏️Selamanya muncul secara tiba-tiba dari dalam sarung wanita yang melahirkan,tanpa wanita itu merasakan ada sesuatu yang keluar setelah melahirkan anaknya,

c. 🖊️ Tidak ada dukun yang mengaku membantu proses kelahiran buaya itu lalu memotong plasentanya,dan tidak mungkin buaya bisa hidup berkembang di rahim wanita tanpa plasenta.

d. ✏️Selamanya kemunculan buaya ini pada orang yang melahirkan di rumah, boleh dikata tidak ada orang yang melahirkan di rumah sakit kembar buaya,atau operasi cecar untuk mengeluarkan buaya kembaran manusia

💢 Manusia kembar buaya hanyalah mitos belaka sebagai permainan jin syaitan untuk menyesatkan dan mensyirikkan umat manusia termasuk yang beragama Islam,antara lain buktinya:

1. Keluarga yang dianggap memiliki keturunan atau leluhur buaya mengagung-agungkan buaya itu,membuatkannya tempat khusus lalu memberinya sesajen sekalipun buaya itu telah mati.

2. Bersekongkol dengan dukun,yaitu bila ada yang sakit maka dukun memberinya petunjuk untuk melakukan ritual persembahan sesajen atau bernazar kepada buaya itu.Mempersembahkan sesajen kepada sesuatu yang gaib karena mengharap suatu manfaat darinya maka itu adalah syirik. Mempercaya ucapan dukun maka dianggap kufur terhadap Al Qur’an.

3. Adanya orang yang kesurupan dan mengaku sebagai buaya kembaran manusia,padahal tidak ada makhluk halus yang bisa merasuki tubuh manusia mengganggu kecuali bangsa jin.

💢 Makanya wahai saudaraku, perbaikilah sahadat,jagalah akidah agar tidak tertipu oleh mitos ini. Kebodohan atau kerusakan akidah yang membuat kita terbelunggu pada kepercayaan dan ritual nenek moyang ini. Bila kita percaya pada mitos ini syaitan akan membuktikan apa yang kita percayai. Makanya syaitan bisa merasuki manusia dan mengaku-ngaku sebagai buaya kembaran manusia, mengancam akan mendatangkan malapetaka bila tidak dihormati.Siluman suka mengaku-ngaku menjadi penyebab suatu kecelakaan,mengaku menenggelamkan kapal. Siluman-siluman buaya ini bisa menjajah suatu kampung,memaksanya melakukan pesta adat persembahan sesajen kepadanya.

Ini tipu daya syetan, jangan takut
Syaithon/jin yg mengaku sebagai siluman tidak akan mampu membawa mudhorot kepada siapapun tanpa izin Allah
Sebagaimana kisah nabi Ibrahim ketika mendakwahkan tauhid kepada kaumnya

Allah ta’ala berfirman

QS Al-An’am : 80

وَحَاۤجَّهٗ قَوْمُهٗ ۗقَالَ اَتُحَاۤجُّوْۤنِّيْ فِى اللّٰهِ وَقَدْ هَدٰىنِۗ وَلَآ اَخَافُ مَا تُشْرِكُوْنَ بِهٖٓ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ رَبِّيْ شَيْـًٔا ۗوَسِعَ رَبِّيْ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا ۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ

Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: “Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku”. Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?”

QS Al-An’am : 81

وَكَيْفَ اَخَافُ مَآ اَشْرَكْتُمْ وَلَا تَخَافُوْنَ اَنَّكُمْ اَشْرَكْتُمْ بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ عَلَيْكُمْ سُلْطٰنًا ۗفَاَيُّ الْفَرِيْقَيْنِ اَحَقُّ بِالْاَمْنِۚ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَۘ

Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?

Oleh sebab itu kita harus takut hanya kepada Allah, takutlah berbuat syirik, karena perbuatan syirik menghapus seluruh amal sholeh

Allah ta’ala berfirman

QS Al-An’am : 88

ذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۗوَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan..

➖➖➖
♻️Repost fb #Dakwah_tauhid

Sumber : Google