BERITAWAJO.ID, SENGKANG – Dalam rangka mengendalikan kenaikan harga pangan khususnya beras sebagai imbas dari kenaikan harga BBM, Perum BULOG Wajo perkenalkan Beras Premium dengan merk dagang Lamaddukelleng sebagai beras premium produksi lokal. Selasa 6 Septerber 2022.
Yusron, Asisten Manager Penjualan Langsung, Retail dan E-Commerce Perum Bulog Wajo mengatakan bahwa produksi beras premium dengan merk dagang Lamaddukelleng atas permintaan dari bapak Bupati Wajo. Produksi beras premum lokal ini bertujuan untuk mengendalikan harga beras di lapangan sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga sebagai imbas dari kenaikan harga BBM.
“Salah satu bentuk pengendalian harga di lapangan khususnya beras, Perum Bulog Wajo memproduksi Beras Premium Lokal dengan merk dagang Lamaddukelleng yang merupakan ciri khas dari penamaan daerah untuk Kabupaten Wajo. Selain itu, kami juga memperkenalkan Beras Fortivit yaitu beras khusus bervitamin”ujarnya
Harga beras premium Lamaddukelleng ditetapkan sebesar Rp 50.000 per 5 kilogram atau Rp 10.000 per kilogram. Jika dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 12.800 per kilogram, maka selisih harga yang ditetapak dari HET Beras Premium sebesar 21,87%. Sementara itu harga beras premium eceran di pasaran untuk pekan pertama di bulan September sebesar Rp 11.000. Dengan standar harga yang ditetapkan oleh Bulog Wajo, maka tentu dapat menekan kenaikan harga beras di pasaran.
Besse Rostina, Petugas Informasi Pasar Kabupaten Wajo mengungkapkan bahwa harga beras saat ini cenderung stabil dan memiliki grafik menurun baik medium maupun pemium. Hal ini disebabkan saat ini hamper seluruh wilayah di Kabupaten Wajo sedang melakukan panen. Tentunya pasokan beras lagi banyak-banyaknya. Namun prediksi akan naik tetap akan diwaspadai dikarenakan imbas dari kenaikan harga BBM.
Perlu diketahui bahwa Perum Bulor Rutin melakukan Gelar Pasar Murah. Bahan pokok yang dijual rata-rata memiliki harga yang lebih murah dibanding harga di pasar umum. Berdasarkan analisis perkembangan harga, perubahan penurunan harga dari bahan pokok yang ditawarkan daintaranya beras medium 4,44%, beras premium 4%, Minyak goring 29%, Bawang Putih 8%, Bawang Merah 17,7%. Daging Kerbau 3,75% dan Gula Pasir 4,16%.
Besar harapan dengan adanya produksi beras ini dapat menjaga kestabilan harga dan ketersediaan kebutuhan beras di Kabupaten Wajo.
Penulis : Irwansyah
Editor : Edi Prekendes