BERITAWAJO.ID, SENGKANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, menerima aspirasi dari Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu, terkait kondisi Pasar Keera yang sangat memprihatinkan juga pasar Anabanua dan Pasar Kampiri harus mendapat perhatian disamping itu sudah ada Pansus pengelola pasar dibentuk. Selasa,07/02/2023
Kordinator Aspirasi dari AMIWB, Ardi mengatakan bahwa fokus ke Pasar Keera yang terlihat kumuh dan sangat urgen dan sudah pernah 2(dua) Tahun lalu diusulkan tapi tidak dapat karena adanya efisien anggaran, karena itu kita ambil jalan lain yang bisa diusahakan pakai anggaran APBN jangan cuma APBD yang diharap, terangnya di hadapan anggota DPRD Wajo saat menyampaikan aspirasi.
“Kami minta harus Komisi II DPRD Kabupaten Wajo merespon aspirasi kami agar koordinasi ke Kementerian Perdagangan karena sudah sangat urgen dan sangat dibutuhkan oleh para pedagang, olehnya itu kami desak agar Komisi II DPRD Wajo melakukan perjalananan dinas ke Kementerian Perdagangan,” pintanya
Sementara Anggota DPRD , H.Mustafa mengatakan bahwa poin penting jangan cuma Pasar Keera saja tapi semua pasar butuh sentuhan dan meman kalau mau dapat anggaran besar ada di kementerian Perdagangan dan kalau bisa 30 pasar yang ada di Wajo dapat sentuhan 30% dan jelas solusinya lewat APBN dan adik AMIWB pintar melihat itu dan Pansus DPRD Wajo mendukung, ucapnya
“Kami dari Pansus Pasar, hampir tiap hari rapat agar ada keadilan di pasar dan tidak ada lagi kecurangan sehingga manfaatnya bisa dinikmati semua lapisan masyarakat,”jelasnya
Ketua Komisi II H. Sudirman Meru, yang juga selaku tim penerima aspirasi mengucapkan terima kasih kepada AMIWB yang memperjuangkan pasar Keera. “Kami dari KOMISI II mengucapkan banyak terima kasih dan momentnya sangat tepat karena ada pembahasan Pansus Pasar dan ada angin segar. Dari 51 Pasar di Indonesia yang dapat perhatian, Pasar Keera salah satunya yang dapat alokasi anggaran akan tetapi kita tidak boleh terima begitu saja tanpa ada perjuangan dan dukungan dari masyarakat supaya Pasar Keera tetap jadi prioritas agar tidak ditunda lagi,”terangnya
Penulis : Muhlis
Editor : Edi Prekendes