BERITAWAJO.ID, SENGKANG – Keberadaan tambang pasir di Desa Bettenglompoe Kecamatan Sabbangparu, sangat meresahkan masyarakat setempat.
Olehnya itu, Kepala Desa Bettenglompoe, Herman, memohon kepada Pemerintah agar ijin tambang pasir tersebut dicabut.
“Kami mohon agar ijin tambang pasir dicabut, karena sangat bertentangan dengan kondisi di Bentenglompoe,” ujarnya.
Katanya, kalau ini dibiarkan maka dari tahun ke tahun luas wilayah Desa Bentenglompoe semakin hari semakin berkurang karena tergerus tanahnya, dan desa sebelah semakin bertambah wilayahnya.
Herman juga meminta tanggungjawab dari pemilik tambang yang telah menimbulkan kerusakan di Desa Bettenglompoe.
“Pemilik tambang pasir harus bertanggungjawab atas kerusakan yang telah ditimbulkannya,” tegasnya, Jumat 1 September 2023.
Herman sangat mendukung aksi warganya mengadu ke DPRD. Dia sangat prihatin dengan kondisi wilayahnya yang luasnya semakin berkurang akibat penambangan pasir yang menyebabkan terjadinya longsor.
“Kasihan masyarakat kami, apabila tambang ini masih beroperasi maka
pembangunan pekerjaan tanggul akan dihentikan oleh pihak Balai Pompengan. Kami berharap DPRD dan pemerintah pusat merespon, agar ijin yang dikantongi pemilik tambang bisa dihentikan,” ujarnya.
Herman mengatakan, apabila pemerintah tidak mencabut ijin tambang pasir dari pengusaha tersebut, maka pemerintah desa akan mengambil tindakan sendiri menutup tambang pasir.
“Kalau pemerintah tidak merespon permintaan kami, maka kami sendiri bersama warga yang akan menutup tambang itu,” ancamnya.
Herman menyebut, keberadaan tambang pasir telah menimbulkan banyak kerusakan. Tanah disekitar sungai selalu longsor dan menimbulkan erosi.
Akibat longsor, sejumlah bangunan runtuh atau mengalami kerusakan diantaranya ruangan kelas, pasar desa dan rumah penduduk.
“Kalau tambang ini dibiarkan maka kerusakan akan semakin parah. Longsor semakin meluas dan rumah penduduk akan semakin banyak yang runtuh,” ujarnya.
Herman berharap, pembangunan tanggul penahan banjir tetap dilanjutkan pekerjaannya, agar bisa menjadi penahan banjir dan mencegah longsor.
“Saya berharap agar pemerintah tetap melanjutkan pekerjaan tanggul, dan kalau perlu ditambah lagi panjang pekerjaannya,” harapnya.
Sementara itu, pemilik tambang pasir, Herianto yang dihubungi handphonnya belum merespon panggilan wartawan.
Penulis : HS. Agus
Editor : Edi Prekendes