BERITAWAJO.ID - Hujan menerpah hampir diseluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Wajo dalam beberapa hari hingga sekarang ini yang mengakibatkan sejumlah ruas jalan, pemukiman warga, serta kebun milik warga terendam banjir.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan mengingat hujan masih turun hingga saat ini.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang dapat menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Wajo ini yakni, curah hujan yang tinggi, meluapnya air danau tempe, drainase tidak lancar, atau maraknya penambangan liar yang dilakukan oleh oknum tertentu yang mengakibatkan perusakan lingkungan.
Maraknya aktivitas penambangan liar yang tidak terkendali dapat mengubah aliran air alami dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang memperparah risiko banjir. Dilain sisi kurangnya penanganan pembuangan limba secara tidak teratur atau tidak terkendali dapat menyumbat saluran air dan memperburuk genangan air, yang pada akhirnya bisa menyebabkan banjir.
Ada sesuatu yang menarik untuk kita bahas tentang penyebab banjir di Wajo, yaitu soal Pertambangan. Bukan rahasia umum di Wajo terdapat aktivitas pertambangan, mirisnya banyak yang ilegal.
Tentu saja aktivitas pertambangan sangat berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan dan bukan juga tidak mungkin aktivitas pertambangan tanpa kajian yang matang menjadi penyebab utama terjadinya banjir di Kabupaten Wajo ini. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus bukan tidak mungkin wilayah Kabupaten Wajo akan tenggelam suatu saat.
Karena faktanya, kemarin beberapa wilayah kecamatan ternampak banjir, yang terparah di Kecamatan Pitumpanua, Keera, Belawa dan kecamatan lainnya. Serta beberapa ruas jalan di kota Sengkang.
Setelah adanya banjir besar yang melanda di beberapa kecamatan, perlu semua pihak sadar diri. Utamanya pemerintah dan para pengusaha tambang. Jangan hanya karena haus kekuasaan dan materi menjadi buta dan tuli terhadap keadaan sekitar. Akibat eksploitasi alam yang sembarangan, ambisi untuk mengambil keuntungan yang besar dari alam, menjadi lupa bahwa ada banyak korban yang harus menerima dampaknya.
Untuk itu pemerintah perlu menguatkan peraturan dan pengawasan terkait aktivitas pertambangan untuk memastikan bahwa praktik-praktik yang berkelanjutan diterapkan. Regulasi yang benar-benar ketat, bukan hanya formalitas.
Hal ini, tidak hanya menciptakan regulasi yang baik, tetapi juga penting untuk menegakkan hukum dengan tegas terhadap pelanggar-pelanggar. Sanksi yang berat harus diberlakukan kepada perusahaan pertambangan yang melanggar peraturan lingkungan. Jangan mudah tergoda dengan kekuasaan dan materi belaka.
Dilain sisi, pemerintah perlu bekerja sama dengan perusahaan pertambangan, masyarakat setempat, dan organisasi lingkungan, untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan. Partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu mengidentifikasi masalah yang lebih baik dan merumuskan solusi yang lebih efektif.
Penulis : Abrar Mattalioe