DPO Pembunuhan Belum Ditangkap Polres Wajo, Haruskah Seperti Kasus Vina Menunggu 8 Tahun?

 

BERITAWAJO.ID, SENGKANG -  Kasus pembunuhan dengan korban atas nama Vina di Cirebon telah mendapatkan titik terang, Pegi yang telah Buron selama 8 (delapan) tahun telah ditangkap oleh pihak kepolisian Diskrimum Polda Jawa Barat

Bukan hanya di Cirebon. Kabupaten Wajo juga memiliki beberapa kasus pembunuhan yang tidak di tuntaskan hukuman bagi para pelaku.

Salah satunya korban seorang Petani inisial NL dibunuh pada tanggal 13 April 2022, Kasus ini belum sepenuhnya tuntas karena tersangka berjumlah 3 (tiga) orang dan masih ada 2 (dua) pelaku yang belum di tangkap (DPO). Ketiga pelaku ini sekeluarga yang telah tega menganiaya dan membunuh korban.

Salah satu dari tersangka itu atas nama Kamaruddin telah di vonis pidana penjara selama 11 Tahun, sedangkan tersangka atas nama Jaya dan Kale masih berkeliaran di tengah-tengah Masyarakat.

AKBP Muhammad Islam selaku Kapolres saat kejadian pembunuhan dalam rilisnya mengatakan dan memperingatkan kedua DPO itu untuk menyerahkan diri karena Polisi akan mengejar dimanapun mereka berada

"Sebaiknya menyerahkan diri saja. Karena kami akan mengejar di manapun mereka berada," tegasnya (Jumat 15/4/2022)

Baca Juga : Petani di Wajo Dibunuh Gegara Persoalan Tanah, 1 Palaku Ditangkap-2 Masih DPO

2 (Dua) tahun telah berlalu tetapi Kale dan Jaya tidak menyerahkan diri dan polisi masih belum menangkap kedua DPO tersebut. 

"Padahal Polres Wajo biasanya total mengejar pelaku dan DPO itu sampai di luar pulau Sulawesi, tapi 2 (dua) orang itu masih bebas-bebasnya" ungkap keluarga korban berinisial MA

Baca Juga : Ayah dan Dua Anaknya Bunuh Petani di Tempat Pemancingan, Jasad Korban Ditemukan Mengapung 

Kasus pembunuhan memang selalu jadi perbincangan yang harus serius untuk di tuntaskan agar para pelaku menyadari perlakuannya dan mendapatkan hukuman karena menyebabkan korban jiwa serta akan terus membekas kepada keluarga korban.

Kini Masyarakat dan keluarga korban masih menunggu dan mempertanyakan persoalan penuntasan kasus pembunuhan Keji yang dilakukan oleh Ayah dan Anak.(red)

Editor : Edi Prekendes