BERITAWAJO.ID, SENGKANG - Sementara itu, Pj Bupati Wajo, Drs. Andi Bataralifu M.Si, dalam rapat penanganan pasca rehabilitasi pasca bencana, ada beberapa sekolah yang terdampak bencana alokasi anggaran penanganannya dimasukkan dalam biaya tak terduga.
"Biaya tak terduga itu melekat pada APBD Kabupaten, terutama sekolah yang mengalami kerusakan berat sudah dikomunikasikan dengan Bappeda maupun pihak anggota DPRD saat mempertanyakan upaya-upaya apa yang perlu dilakukan segera supaya kegiatan di SD dan SMP itu lebih cepat berjalanan penanganannya," ungkap H. Alamsyah.
Tentu saja, tidak hanya masalah infra-struktur saja, selaku Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H. Alamsyah, berempati terhadap guru dan tenaga pendidik yang terkena dampak bencana banjir bandang.
"Bahkan kami sempat mengunjungi salah satu kepala sekolah yang terdampak, tidak sempat dan tidak pernah terpikirkan bahwa air akan setinggi ini di pemukimannya. Sehingga ada beberapa alat yang ada di rumahnya, termasuk dengan kebutuhan-kebutuhannya sehingga tidak bisa terselamatkan," ungkapnya.
Baca Juga : Dampak Bencana Banjir Bandang Pendidikan Wajo Alami Kerugian Rp 20 Milyar
Tenaga pendidik ini adalah garda terdepan bagi kami satuan pendidikan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Saya tetap menyampaikan bahwa mari kita tetap bersabar dan tawakkal dan tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya," kata H. Alamsyah.
Salah satu upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo untuk meringankan beban guru yang terdampak banjir bandang, yakni mempercepat proses tunjangan sertivikasinya untuk dicairkan.
"Alhamdulillah kami cairkan minggu lalu untuk meringankan teman-teman guru dan tenaga pendidik yang terdampak bencana banjir bandang dan secara keseluruhan segala bentuk kesejahteraan itu sendiri, termasuk tambahan untuk pengawas untuk segara dicairkan yakni tunjangan guru, profesi dan sertifikasi," pungkasnya.(red)
Editor : Edi Prekendes