BERITAWAJO.ID, MAJAULENG - Dalam sebuah insiden yang mengejutkan, rekaman CCTV baru-baru ini mengungkapkan aksi perusakan baliho calon Bupati Wajo dari pasangan PAMMASE, Amran Mahmud. Peristiwa tersebut diduga dilakukan oleh oknum dari kubu lawan politik dengan tujuan merusak citra pasangan calon tersebut. Selasa,17/9/2024.

Rekaman berdurasi beberapa menit yang kini viral di media sosial menunjukkan seorang individu yang tampak dengan sengaja merusak baliho PAMMASE di Kecamatan Tanasitol pada siang hari. Pelaku terlihat dengan jelas berhenti di depan baliho, lalu secara sistematis merobek dan menghancurkannya. Meski dilakukan di siang hari, aksi ini berhasil terekam dengan jelas oleh kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.

Jubir PAMMASE, Baso Makkasau, menegaskan bahwa mereka memiliki bukti kuat berupa rekaman CCTV yang menunjukkan tindakan perusakan tersebut. Mereka segera melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian dan mendesak agar pelaku segera diidentifikasi dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami memiliki bukti yang tidak bisa disanggah lagi. Ini adalah serangan yang tidak hanya ditujukan pada PAMMASE, tetapi juga merusak integritas proses demokrasi yang sedang berlangsung di daerah ini,” ujar Baso Makkasau.

Reaksi dari masyarakat juga sangat kuat. Banyak warga Wajo yang mengecam tindakan perusakan ini dan menyebutnya sebagai bentuk kampanye hitam yang sangat tidak etis. Mereka menilai bahwa tindakan semacam ini hanya akan merusak tatanan demokrasi dan menciptakan ketidakstabilan politik di Kabupaten Wajo. “Pemilihan kepala daerah seharusnya berlangsung dengan damai, di mana setiap calon dapat berkompetisi secara sehat dan masyarakat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya intimidasi atau tekanan,” ungkap salah seorang warga setempat.

Ketua Tim Kampanye PAMMASE, Elfrianto Kevin, mengimbau kepada semua pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi balasan. Dia menegaskan bahwa mereka akan terus menjalankan kampanye dengan cara yang damai dan sesuai dengan aturan yang berlaku, meski mereka sangat mengecam aksi perusakan ini.

Kejadian ini menambah catatan panjang dari insiden-insiden negatif yang mengganggu jalannya pemilihan kepala daerah di berbagai daerah. Aparat kepolisian diharapkan segera menindaklanjuti kasus ini dan memastikan bahwa proses pemilihan dapat berlangsung dengan adil dan tanpa gangguan.@Anti/Red.


Editor : Edi Prekendes