BERIAWAJO.ID, SEENGKANG-Adanya Pernyataan yang menyatakan pembangunan pasar tempe beberapa waktu lalu dari salah satu paslon Calon Bupati (Cabup) di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi polemik dan perbincangan hangat di daerah itu.
Bagaimana tidak, pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh H. Amran Mahmud yang mengklaim bahwa pembangunan pasar tempe dan pasar mini tokampu adalah hasil kinerjanya tampa ada keterlibatan unsur pihak lain selama menjabat bupati.
"Saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Wajo," ujar H. Amran Mahmud. Saat melakukan kampanye dialog terbuka di Dusun Pallekoreng, Desa Tellulimpoe Kecamatan Majauleng beberapa waktu lalu.
Dari kutipan tersebut, paslon pemilik tegline pammase itu menjadikan pembangunan pasar wajo adalah sebuah bukti kesuksesannya dalam masa ia memimpin wajo. Dengan hal itu ia menyatakan sikap itu adalah bukti kerja nyatanya sehingga menjadikan bahan dialog kepada masyarakat.
"Saya berharap Pasar Tempe dapat menjadi salah satu sentra ekonomi di Wajo dan meningkatkan pendapatan para pedagang pasar tempe." Bunyi kutipan pernyataan H. Amran Mahmud yang dikutip beredar di WhatsApp.
Namun hal itu di perkuat Pernyataan tegas H. Amran Mahmud selaku Bupati Wajo pada saat masih menjadi Bupati Wajo.
"Betul sekali yang disampaikan beliau, tolong yang suka mengklaim kinerja Pemerintah Kabupaten Wajo dan Anggota DPRD perioe 2019-2024, agar jangan membohongi masyarakat, dengan mengatakan yang mengurus Pasar Tempe dan Pasar Mini," Bunyi pernyataan sikap tersebut.
Selain itu penegasan selanjutnya juga sebagai bentuk peringatan kepada Sufriadi Arif
"Ingat Posisi ta Siapa anda saat itu Supriadi Arif, Bukan Pejabat Pemerintah,
Bukan Anggota Dewan,
Bukan Ketua Partai waktu itu," Singkatnya.
Lalu Pertanyaannya, Anda ini Siapa sebenarnya, Berani mengklaim Perjuangan Pemerintah Wajo.
Dari pernyataan tersebut membuat Wakil Ketua DPRD Sulsel Sufriadi Arif angkat bicara dimana ia membantah pernyataan sikap yang di lontarkan oleh H. Amran Mahmud.
Menurutnya, Pernyataan itu seperti bola panas yang di giring untuk menarik simpati masyarakat di moment politik saat ini. Karena yang sebenarnya tidak demikian sebab ia mengetahui awal pembanguan pasar tempe itu sehingga ia menantang H. Amran Mahmud untuk dialog publik di depan masyarakat wajo
"Tabe supaya ini tidak menjadi debat kusir, maka saya minta waktunya pak Amran Mahmud kita ketemu dan dialog di depan masyarakat, supaya terang benderang Nanti saya perlihatkan semua bukti-buktinya dan berikut bukti orang yang hadir dalam pertemuan pak dirjen, tabe saya tidak maksud apa-apa saya hanya mau tolong saling menghargai sedikit orang-orang yang berjasa pada masa pemerintahan beliau," Bunyi kutipan yang di tulis langsung Oleh Supriadi Arif.
Melalui telepon selulernya Politisi PPP itu menceritakan awal pembangunan pasar tempe tersebut di mana melewati beberapa tahapan, mulai penyiapan proposal hingga pembangunan, namun adanya saling mengklaim itu adalah dinamika politik saat ini.
"Sudah tugasnya itu lawan politik menyerang lawan politiknya, begitupun sebaliknya punya tugas mengkritisi seluruh kebijakannya di masa pemerintahannya (Amran Mahmud, red) nah itulah pertarungan,
Di mana posisi dia adalah incumben jadi yang di kritisi adalah kinerjanya," Ujar Supriadi Arif kepada awak beritawajo.id Kamis (7/11/2024).
Ia menceritakan secara rinci pembangunan pasar tempe tersebut mulai dari penyiapan proposal hingga selesai pembangunannya.
"Terkait pembangunan pasar tempe itu, boleh di tanya ke beliau apa maksudnya itu, sama sekali tidak mengakui bahwa sayalah yang memperjuangkan itu, dan saksi sejarah adalah H. sudarmin kepala dinas perdagangan waktu itu, dia hadir saat saya bawa pak bupati ketemu pak dirjen," Ungkapnya.(Red)
Editor : Edi Prekendes