.jpg)
BERITAWAJO.ID, PAMMANA – Dugaan bocornya informasi terkait rencana kedatangan aparat penegak hukum ke lokasi tambang pasir ilegal di Desa Pallawarukka, Kecamatan Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin malam 24 Maret 2025. Permasalahan ini mencuat setelah polisi tidak menemukan aktivitas pengerukan pasir saat melakukan peninjauan. Hanya mobil truk yang terlihat di lokasi, sementara alat pengisap pasir didapati tidak beroperasi.
AIpDA Supriadi dari Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Reskrim Polres Wajo yang memimpin peninjauan membenarkan hal tersebut.
"Tambang pasir di Desa Pallawarukka yang Duanya sudah tutup, namun yang ini nakal masih beroperasi. Tapi, pas kami tiba di lokasi, mobil sudah tidak ada," ujarnya kepada awak media.
Baca Juga : Dandim 1406 Sidak Maraknya Tambang Ilegal di Wajo
Sebelumnya, warga melaporkan bahwa aktivitas pengisapan pasir berlangsung hingga larut malam. Beberapa warga bahkan merekam video sebagai bukti bahwa pengerukan pasir di lokasi tersebut tetap berjalan secara diam-diam.
Sejumlah pihak menduga, informasi mengenai rencana kedatangan aparat telah bocor, sehingga para pelaku menghentikan sementara kegiatan mereka untuk menghindari penindakan. Dugaan ini semakin kuat karena aktivitas tambang sempat terlihat aktif sebelum aparat tiba di lokasi.
"Kemungkinan ada yang membocorkan informasi, makanya waktu aparat datang, mereka langsung berhenti. Padahal, sebelumnya jelas ada aktivitas pengerukan," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga : Penindakan Tambang Ilegal Polres Wajo Harus Tegas dan Jangan Pilih Kasih
AIPDA Supriadi menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau aktivitas di lokasi tersebut dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika ditemukan pelanggaran hukum.
"Kami akan pantau terus. Jika terbukti masih beroperasi tanpa izin, tentu akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Video Viral : Oknum Wartawan Klaim Tambang Ilegal Miliknya
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wajo Drs. H. Alamsyah HM. M. SI telah memastikan bahwa tidak ada izin lingkungan yang dikeluarkan untuk aktivitas tambang pasir di wilayah tersebut, Warga pun khawatir pengerukan pasir secara ilegal dapat merusak daerah aliran sungai (DAS) dan memicu longsor di masa depan.
Hingga berita ini diturunkan, aparat penegak hukum masih melakukan pemantauan di lapangan guna memastikan aktivitas ilegal tersebut benar-benar dihentikan.(Red)
Editor : Edi Prekendes
