-->

Iklan

Terabaikan di Ujung Usia: Kakek Songgo dan Rumah Reyotnya yang Rapuh

BERWA
Sabtu, 01 Maret 2025, 1:10 AM WIB Last Updated 2025-03-01T02:04:32Z



BERITAWAJO.ID, TANASITOLO – Di balik gemerlap pembangunan yang terus berjalan, masih ada mereka yang hidup dalam keterbatasan, terlupakan di sudut-sudut desa. Salah satunya adalah Kakek Songgo, seorang pria lanjut usia yang tinggal sendiri di sebuah rumah kayu yang sudah reyot, tanpa dinding yang utuh dan hanya beralaskan tikar.


Di usianya yang senja, ia tak memiliki istri atau anak yang mendampinginya. Kehidupannya bergantung pada belas kasih tetangga dan kerabat jauh yang sesekali datang membawakan makanan atau obat-obatan saat ia sakit. Selama bertahun-tahun, Kakek Songgo hidup dalam kondisi yang memprihatinkan—tanpa ada perhatian khusus dari pemerintah, hingga akhirnya Babinsa Koramil 02 Tanasitolo, Serda Saharuddin, datang menemuinya.


Babinsa dan Lurah Turun Tangan



Kedatangan Babinsa bersama rekanya membawa secercah harapan bagi Kakek Songgo. Mereka menyerahkan bantuan sembako dan kebutuhan dasar lainnya. Namun, lebih dari sekadar bantuan, kunjungan itu membuka mata banyak pihak akan kondisi warga yang masih luput dari perhatian.


Lurah Mappadaelo Wajeng Mappiabang mengungkapkan bahwa meskipun Kakek Songgo telah menerima beras raskin dan PKH, serta pernah mendapat bantuan rumah pada tahun 2013, namun kondisi rumah tersebut kini sangat memprihatinkan.


"Rumah yang ia tinggali ini memang bantuan dari pemerintah, tapi sudah lebih dari 10 tahun dan sekarang kondisinya nyaris roboh. Kami akui, keterbatasan anggaran membuat kami sulit berbuat lebih banyak. Oleh karena itu, kami berharap ada lebih banyak pihak yang peduli," ujar Wajeng Mappiabang.




Harapan dari Babinsa: Bantuan yang Lebih Berkelanjutan


Babinsa Lurah Mappadaelo Serda Saharuddin, yang menemukan kondisi Kakek Songgo, menegaskan bahwa bantuan yang diberikan saat ini hanyalah solusi sementara.


"Sebagai Babinsa Koramil 02 Tanasitolo, kami turun langsung untuk melihat kondisi warga. Tapi sejujurnya, ini belum cukup. Kakek Songgo butuh tempat tinggal yang layak, bukan sekadar bantuan sembako. Kami berharap pemerintah daerah dan dinas sosial bisa turun tangan memberikan solusi yang lebih konkret," kata Serda Saharuddin.


Baca Juga : Kakek Songgo Warga Wajo Terlupakan Hidup di Tengah Keterbatasan 




Program TNI AD Jum'at Berkah yang dijalankan oleh Kodim 1406 Wajo, Koramil 02 Tanasitolo memang dirancang untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Namun, untuk kasus seperti Kakek Songgo, bantuan jangka panjang sangat diperlukan agar ia bisa hidup dengan lebih layak di usia senjanya.


Akankah Harapan Itu Terwujud?




Ketika bantuan telah diserahkan, Kakek Songgo kembali berbaring di rumahnya yang reyot. Pandangannya menerawang jauh, seolah bertanya dalam diam: apakah setelah ini ada yang benar-benar peduli?


Masyarakat sudah bergerak, Babinsa telah turun tangan, dan kini harapan tertuju pada pemerintah daerah. Apakah Kakek Songgo akan terus hidup dalam keterbatasan di rumah yang nyaris roboh? Ataukah akan ada langkah nyata yang benar-benar mengubah nasibnya?


Sebuah pertanyaan yang masih menggantung di senja yang semakin meredup.(Red)


Editor : Edi Prekendes 


Komentar

Tampilkan

  • Terabaikan di Ujung Usia: Kakek Songgo dan Rumah Reyotnya yang Rapuh
  • 0

Terkini

Topik Populer